The Untold Story Of Japan

            
東京 Tōkyō


     The untold story Japan ini gw tulis berdasarkan pengalaman yang saya alami selama dijepang tanpa ada rekayasa, tujuan saya membagikan tulisan ini untuk memberikan wawasan untuk semua pembaca setia blog saya. Biar gak ada cerita lagi tuh yang komen “kak katanya dijepang.... “
Btw saya paling anti dengan sebuah kata “KATANYA” Sebuah bentuk kata opini seseorang yang belum tentu benar adanya, Tujuan Traveling sendiri itu adalah untuk membuktikan kebenaran tersebut dan merasakan sendiri pengalamannya dengan melihatnya sendiri.
Entah kenapa kalo judulnya saya tulis jadi Fun Fact about japan udah terlalu mainstream ya, akhirnya saya memutuskan untuk memakai tagline “The untold story Japan” hal-hal yang belum pernah diceritakan siapapum tentang negara Jepang. Negara ini  justru jauh dari bayangan saya selama ini saya cuma denger dari KATANYA orang. Banyak fakta unik yang belum banyak orang tau tentang negara Jepang, mereka (para turis) hanya melihat sisi luarnya saja tanpa tau nilai-nilai atau bahkan pengalaman yang jarang banget ditemui turis, saya merasa sangat beruntung bisa merasakan banyak pengalaman dari negara ini, dari yang bikin bete sampai bikin nangis terharu. By the way The Untold story of Japan ini sama sekali belum pernah saya ceritakan ke siapa-siapa termasuk teman dekat dan keluarga, mungkin kalian yang baca blog saya ini jadi orang yang pertama yang tau sejarah saya mencapai negeri sakura. Berikut hal-hal mengejutkan yang saya alami dan juga menimpa saya tentunya hahaha, ada hal baik & buruknya juga so konten ini betul-betul saya sendiri yang merasakan dan bukan dari Katanya cerita orang lain.

1. GEMBEL JEPANG 

     Mari kita ganti kata “GEMBEL” dengan penyebutan “Tuna Wisma” saja biar lebih sopan, nggak pernah terlintas dibenak saya sedikitpun, Negara maju dan serba modern seperti Jepang ternyata masih ada yang penduduknya seorang tuna wisma. Ini yang saya temui selama saya di Jepang. Kala itu saya habis makan malam mewah disebuah hotel dengan pemandangan yang luar biasa spektakuler, Pemandangan gedung-gedung Kota Tokyo, Lampu warna-warni dari Skytree, dan seluruh hingar-bingar kotanya sangat menawan yang terlihat sangat jelas dihadapan saya yang sedang menikmati makan malam di hotel tersebut, pada malam itu waktu sudah menunjukan pukul 19.30 waktu setempat dan saya menyempatkan diri masuk kesebuah toko oleh-oleh untuk belanja titipan teman dan keluarga, karena keesokan harinya saya sudah harus kembali ke osaka untuk terbang kembali ke Indonesia menggunakan shinkansen, saya juga sempat mampir ke sebuah Game Center yang ada di Tokyo setelah saya berbelanja, kemudian saya beranjak pergi dari game center tersebut karena ternyata jam sudah menunjukan pukul 21.30 malam (kelamaan belanja dan main! Hahaha). Saya berjalan menerjang dinginnya angin malam di kota Tokyo sambil menggendong tottebag dan juga menenteng dua plastik belanjaan super besar dikanan dan kiri tangan saya, entah kenapa malam itu saya tiba-tiba kepikiran buat beli makan lagi di Convience Store untuk jaga-jaga barangkali saya laper lagi pas udah sampe penginapan (Padahal baru makan *PLAKKK!) Saya melewati sebuah pusat pertokoan yang jalanannya berbentuk lorong panjang lurus, saya mengikuti arah google maps memandu saya untuk pergi ke stasiun terdekat yaitu stasiun Asakusa. Tentu saja semua toko sudah pada tutup dan saya berjalan melewati toko-toko tersebut, saya sempat takut karena tempat tersebut sangat gelap, sepi dan asing, hanya ada sedikit orang yang berjalan di jalanan tersebut, sambil berdoa saya memutuskan untuk tetap melewati jalan tersebut karena jika saya memutar, itu akan hanya membuang waktu saya, sedangkan saya udah pegel-pegel megangin tas dan belanjaan.

     Saat saya lewat bertapa kaget saya ternyata disepanjang jalan pertokoan ini banyak sekali Tuna Wisma yang menggelar kardus dan tidur di emperan etalase toko tersebut sambil duduk dan memakai jacket super tebal yang sangat lusuh,saya jadi agak takut tetapi tetap untuk berfikiran positif. Entah kenapa saya menjadi sangat iba pada tuna wisma tersebut, saya melihat seorang tuna wisma laki-laki paruh baya yang memakai jacket tebal lusuh dan duduk menyender diantara tiang lampu jalanan dan etalase toko sambil batuk-batuk. Dengan sedikit keberaninan saya inisiatif menghampiri tuna wisma tersebut dan memberikan 1 kepal onigiri juga mineral water yang sebelumnya saya beli di convience store untuk saya makan di hostel nanti. Dia menatap mata saya sangat dalam dan dengan suaranya yang kecil dia berbicara bahasa jepang sambil menggigil yang saya tangkap dari ucapan tuna wisma tersebut hanyalah kata ''Doumo Arigatou Gonzaimasu''. Lalu saya hanya tersenyum simpul dan ingin beranjak pergi, tidak sampai disitu ternyata baru beberapa langkah saya meninggalkan tuna wisma tersebut, tuna wisma yang lain menghampiri saya dan meminta makanan, saya hanya tinggal punya 1 onigiri saja dan tanpa minum, tanpa basa basi saya langsung berikan dan bergegas pergi dari tempat tersebut dengan tergesa-gesa. Setelah saya melihat jalanan besar yang dilalui banyak mobil saya baru merasa lega dan tulisan Asakusa Station pun terlihat diantara rintik hujan malam itu.
Di negara maju pun tidak menutup kemungkinan mereka masih memiliki masyarakat tuna wisma sama halnya seperti negara kita. Mungkin karena susahnya mencari lapangan pekerjaan disana dan persaingan kerja memaksa mereka untuk hidup menjadi tunawisma atau mungkin mereka juga tidak memiliki keluarga yang mau mengurus dan hidup sebatang kara. 


2. DUNIA MALAM KOTA TOKYO & GAME CENTER 

     Saya awalnya tidak mengira, keisengan saya untuk masuk ke Game Center saat dijalan pulang setelah belanja untuk mencoba Purikura (Photo box Jepang yang digemari wanita jepang) justru membawa saya menemukan fakta mengejutkan tentang negara ini.

     Dua judul diatas ada sangkut pautnya ya, Saat saya masuk ke Game Center awalnya saya tidak curiga apa-apa karena saya pikir toh ini Cuma Game Center seperti Timezone di Indonesia? Saya mencoba beberapa arcade seperti Claw machine dan Purikura. Setelah saya masuk loh kok isinya anak SMA semua? Masih pake sergam pula saya kembali heran dan melihat jam di layar handphone saya “ini kan udah jam 22.00 malam mereka ngapain masih disini ya? “ tanya saya dalam hati dan berfikir mungkin jam malam Jepang & Indonesia beda, tapi buat saya jam 22.00 itu sudah batas jam malam. Tidak mau peduli, saya mencoba bersenang-senang dengan purikura yang hasilnya memang membuat saya tertawa, cewek jepang seneng banget foto purikura biar mukanya keliatan putih bening, muka tirus, mata besar, macem anime-anime, tapi buat saya purikura ini OVER EDIT banget sih! Jadi geli liat muka sendiri! Hahahaha. Dan masih nggak ngerti kenapa mereka seneng banget sama purikura ini. Saya masih ingat, di dalam game center itu ada 2 mesin purikura yang salah satunya saya pakai dan satunya dipakai mbak-mbak jepang 2 orang (bukan anak sekolah). 

     Ketika saya selesai bermain dan puas saya keliling game center tersebut sebentar kemudian melanjutkan jalan pulang, tapi justru hal yang bikin saya kaget sampe gak percaya adalah ketika di mesin claw machine saya melihat 2 orang murid SMA laki-laki dan 1 teman wanitanya yang juga seorang murid (Beda seragamnya) si cewek megang console claw machine sambil nungging diatas bangku dan teman laki-lakinya dikanan dan kiri meremas bokong si perempuan yang roknya diatas lutut dan tanpa stocking! OMAIGAD! Di tempat umum mereka berani begitu, dan saya sama sekali gak habis pikir. Melupakan pemandangan itu saya langsung balik badan dan bergegas keluar Game Center tersebut, intinya Game Center di Jepang itu menurut saya malah jadi tempat prostitusi & mesum! Kalau kalian mau melihat dunia malamnya Jepang, gak usah jauh-jauh ke club malam! dateng aja ke Game Center terdekat diatas jam 9 malam dan lihat sendiri pemandangan apa yang kalian lihat. Fakta lain yang saya temukan adalah ternyata rata-rata Game Center di jepang itu bukanya pukul 19.00 sampai 03.00 subuh! WHAT?! SIAPA JUGA YANG MAU MAIN DI GAME CENTER LARUT MALEM BEGITU KALO NIAT AWALNYA EMANG BUKAN BUAT MAIN GAME HADOH KACAW!!!
Ternyata memang saya salah memasuki tempat yang seharusnya tidak saya datangi hahahaha tapi kalo nggak begini saya kan jadi punya bahan buat nulis! 

Game Center In Japan



3. KECOPETAN DI SHINJUKU 

     Sangat indah moment traveling saya saat baru saja menginjakan kaki di Ibukota Jepang Tokyo! Tapi malah Pouch kesayangan saya dicolong sama orang asing! (ingin menjerit karena sampe sekarang saya masih gak terima pouch kesayangan saya hilang, isinya sedikit gak penting sih tapi gimana sih kalo kalian punya barang kesayangan dan barang itu tiba-tiba GONE!) Namanya musibah kita gak ada yang tau NAMANYA KRIMINALITAS GAK KENAL WAKTU DAN TEMPAT bisa saja kita menjadi korban dimanapun dan kapapun, tidak ada yang bisa menjamin kita pergi ke negara aman tapi jauh dari kriminalitas, NO! INI YANG SAYA ALAMI.
Saya sangat tidak menyangka bisa kecolongan barang di negara dengan TINGKAT KRIMINALITAS PALING RENDAH DI DUNIA! WHAT! KOK BISA?!!!!
Ceritanya bermula saat saya mulai bermigrasi dari Osaka ke Kyoto kemudian saya sambung lagi perjalanan ke Tokyo menggunakan kereta JR Shinkansen. Arah tujuan saya adalah Okubo Station karena penginapan saya daerah sana, jika saya ingin pergi ke sana saya dipandu oleh google maps juga saya harus turun di Shinagawa station naik yamanote line arah ke Shinjuku kemudian saya transit di Shinjuku dan melanjutkan kereta dengan naik Chuo Sobu Line arah ke Okubo Station (Cuma 1 stop doang sih sebenernya).
Sialnya adalah saya pas sampe Tokyo itu pukul 19.00 yang mana adalah RUSH HOUR ORANG PULANG KERJA! Alhasil dari Shinagawa sampe Shinjuku saya harus berhimpitan dengan orang-orang berjubel persis pepes!. Saya super shock berat!!! Karena saya gak tau kalo train di Tokyo bakalan SERAME INI! *TepokJidat 

     Setelah saya sampai di Shinjuku saya bergegas mencari Line & platform kereta saya selanjutnya menuju Okubo station. Kemalangan saya tidak sampai disitu, di stasiunpun saya BERKALI-KALI DIBODY SAMA ORANG JEPANG YANG LEWAT DAN LALU LALANG! YAAMPUN PADAHAL SAYA CUMA MAU LIAT PAPAN PENUNJUK LINE & PLATFORM! Akhirnya saya memutuskan untuk kepinggir tembok sambil ngecek handphone menyesuaikan platform agar saya gak salah naik kereta & jurusan. Setelah mantap saya kembali mengecek barang bawaan saya depan belakang kanan kiri semua masih aman dan tentram tidak ada kekurangan. Pada saat saya mau menunggu kereta ternyata antrian kereta jurusan ke tempat saya RAME BANGET! Dan benar saja begitu masuk saya langsung digempet dengan posisi saya menggendong 3 tas depan belakang dan bahu sebelah kanan. Tidak ada yang tampak mencurigakan dan saya pun saat itu tidak berfikiran macam-macam tapi setelah saya keluar kereta karena sudah sampai di lokasi tujuan saya, saya ingin keluar gate, saya kembali mengecek tas tottebag yang saya bawa di bahu sebelah kanan dan JEDER! Pouch kesayangan saya yang isinya adalah : Tiket metro Tokyo 48 jam, Tiket Fujiko F Fujio Museum yang harganya ¥1000 yang sebelumnya saya beli di lawson daerah osaka, Tempat kontak lense, 1 buah powerbank, dan kabel data saya hilang! Saya panik dan merogoh semua isi tas saya, saya yakin betul 100% saat di Shinagawa station semua masih utuh dan lengkap. Saya frustasi dan mencoba menenangkan diri, jam menunjukan pukul 19.30 saya udah kecapean banget pengen buru-buru sampe penginapan dan rebahan. Saya menepi ke pinggir dan mencoba googling ternyata Lost & Found Counter Cuma buka sampe jam 18.00 doang! Saya harus dateng besok pagi jam 10.00 untuk menanyakan barang saya yang hilang. Gak mau merusak mood karena lagi jalan-jalan akhirnya saya pasrah dan keluar gate stasiun dengan langkah males. 

     Keesokan paginya saya langsung pergi ke Shinjuku station lagi untuk mencari pouch kesayangan saya yang hilang, ketika saya sampai di tujuan saya disambut ramah dan diminta mendeskripsikan barang yang saya cari itu, karena kendala bahasa juga akhirnya saya menggambarnya di sebuah secarik kertas. Pouch ukuran medium, ada zipper resletingnya, warnanya biru tua, isinya didalam ada bla bla bla saya kehilangan benda tersebut diantara shinjuku station & okubo station di Chuo sobu line pada tanggal bla bla bla pukul 19.00-19.30 segitu rincinya saya menjelaskan dan dia Cuma bilang “Sorry your pouch not found hereJEDER! Saya langsung lemes!, padahal saya positif thinking banget semoga kalo emang pouch saya jatuh tanpa disengaja, pouch saya bakalan ada ditangan yang tepat dan dikembalikan ke lost & found counter stasiun tapi nyatanya tidak huhuhuhu. “you can going to police box” si petugas memberi saya saran. Ahh good idea! Gak pake ba bi bu lagi saya langsung mencari police box di shinjuku station. (Di lanjut di judul yang berbeda

     Sampai situ aja kesialan saya selama di Tokyo, tapi yang harus saya syukuri adalah Dompet utama saya yang nggak hilang! Juga passpor dan dokumen penting lainnya yang saya bawa bersama saya saat itu. Padahal waktu di shinagawa station saya sempat memasukan passpor dan JR pass saya kedalam pouch tersebut karena biar praktis & tidak tercecer lalu saya mengeluarkannya lagi, ditambah saya bawa dompet yang ukurannya lumayan besar didalamnya terdapat banyak kartu penting saya & juga banyak uang Yen yang saya ambil tarik tunai disana. Saya berfikiran bahwa si pencuri ini berfikir didalam pouch saya itu terdapat Yen dan saya menjadi sasaran empuk karena saya sendirian menggendong banyak tas yang super repot!. Dijadikan pelajaran juga untuk saya lain kali agar lebih berhati-hati karena kejahatan bisa ada dimana saja bahkan di negara aman sekalipun. 


4. POLISI YANG SUPER RAMAH 

     Jujur saja mendengar kata polisi saja saya sudah merinding, karena jika kita sudah berurusan dengan polisi itu berarti kita sudah berurusan dengan hukum dan hal yang gawat. Tidak pernah saya bayangkan saya bisa berurusan dengan polisi di negara orang, bukan karena saya melakukan hal-hal yang melanggar aturan, BUKAN! Tapi untuk melaporkan barang saya yang hilang. Mereka sangat baik hati dan super tulus membantu siapa saja yang butuh bantuan bahkan untuk turis seperti saya sekalipun yang notabene nya bukan orang jepang! 

     Walaupun terkendala bahasa mereka tetap membantu saya walaupun barang yang saya laporkan hilang sebetulnya tidak penting-penting amat, mereka memberikan kertas pernyataan barang hilang dari kepolisian untuk saya, disitu tertulis jika barang saya ditemukan mereka akan menghubungi saya atau mengirimkan barang tersebut ketempat saya tinggal selama di jepang! Sangat super baik!!! Mereka punya sistem pencarian barang hilang yang canggih loh! Mereka memiliki komputer yang terhubung dengan database seantero Jepang! No matter wherever you go, if you lost something and its found by someone, you can get it back! Orang jepang sangat super jujur! Ketika saya ingin pergi ke Shibuya saya menaiki metro yang kebetulan banyak bangku kosong, jujur saya selama di jepang merasa enggan untuk duduk didalam kereta jika saya gak capek-capek banget dan kondisi kereta tidak ramai. Ketika saya beranjak dan ingin turun tiba-tiba seorang ibu-ibu disamping saya memanggil saya, “sumimasen, this? You? You?” sambil menyodorkan rentetan kunci yang super banyak dan saya bilang “ahh its not mine” si ibu langsung bilang “ahh not you? Okay” lalu si ibu itu memegang kunci itu kembali, entah apa kelanjutannya dari kisah si kunci yang tiba-tiba ada di belakang pantat kursi saya. Saya berasumsi si ibu ini akan memberikannya ke counter lost and found. 



5. KEJUJURAN DAN KETULUSAN HATI ORANG JEPANG 

     Ada satu cerita lagi ketika saya lagi asik berjalan-jalan di Ikebukuro, saat itu sedang hujan dan berangin, saya menenteng tas tottebag dan memegang sebuah payung, entah kenapa tiba-tiba saya merasa ada seseorang yang memanggil-manggil saya, lalu saya menghentikan langkah saya dan menoleh kebelakang, benar saja ada seorang pria berlari sambil memegang topi saya yang jatuh dari tottebag saya (mungkin karena kencangnya angin sampai membuat topi saya terbang dari dalam tas tottebag saya). “sumimasen, your hat fall” ucap pria itu dengan nada bahasa inggris yang terbata-bata, saya langsung shock “ahhh.... Arigatou gonzaimasu, thankyou” lalu pria ini langsung pergi tanpa mengucap sepatah katapun. Saya langsung amazed banget sama orang jepang yang super jujur dan super tulus membantu orang lain. Walaupun dari luar mereka kelihatan seperti kesan orang yang anti sosial, sebetulnya mereka punya rasa empati yang tinggi dan saya menyadari itu sejak saya menginjakan kaki di negara itu. 

     Karena memang saya orangnya pelupa sampe saya lupa ternyata saya bawa payung dan ketinggalan didalam Tokyo Tower, jadi ceritanya saat saya selesai tour keliling tokyo tower saya turun ke lantai 3 untuk melihat one piece museum di Tokyo Tower, dan kebetulan tidak jauh dafi tempat tersebut ada toko souvenir oleh-oleh dan cafe, saya memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil membeli beberapa oleh-oleh dan membeli hot chocolate, ketika saya selesai dan beranjak pergi, saya sudah sampai luar Tokyo Tower dan masih hujan, lalu saya langsung bingung “lho sayakan tadi bawa payung! Waduh ketinggalan di cafe tadi nih!”. Wah saya langsung buru-buru masuk lagi dan naik lift ke lantai 3, saya kaget banget! kenapa? Soalnya posisi payung saya masih di posisi yang sama tergeletak dibawah meja dan gak ada yang memindahkan sama sekali, padahal saya sudah meninggalkan cafe tersebut selama 20 menit! (buat liat toko oleh-oleh) ketika saya mau mengambil payung tersebut saya berpapasan dengan wanita muda kalo yang saya rasa dia bekerja di cafe tersebut menatap saya yang mengambil payung tersebut sambil tersenyum cantik. Omaigad!ternyata payung saya dijagain sama mbaknya! Yaampun padahal Cuma payung seharga ¥500 lho! Saya merasa terharu sampai ingin menangis, saya melempar senyum kembali ke wanita tersebut sambil mengucap “arigatou” lalu si wanita ini kembali ke bench tempat ia bekerja.


When i met my japanese friends in Asakusa Temple

 
6. NEGARA SUPER BERSIH TANPA TONG SAMPAH 

     YA! Sampah merupakan hal yang sangat intense apalagi di negara kita, ditiap sudut jalan banyak sekali tong sampah tetapi tetap saja orang-orang membuang sampah sembarangan. Hal ysng bikin saya kaget sekaligus takjub pada Jepang adalah JALANANNYA YANG SUPER DUPER BERSIH! Dan tertata rapih, TETAPI sangat jarang sekali saya melihat tong sampah! Sekalinya ada tong tersebut hanya khusus untuk membuang sampah botol plastik dari vending machine yang kita beli. Saking susahnya cari tong sampah saya sampe rela bawa-bawa sampah didalam tas saya selama 3 jam! Sampe saat saya berada di convience store saya melihat seorang turis memakan chicken katsu dan bilang kepada staff “trash please” dan minta sampahnya di buangin dong. Segitu susahnya cari tong sampah, kita (turis) sampe harus minta tolong orang yang punya tong sampah buat buangin! Jadi di Jepang itu susah buat cari tong sampah, jadi kalian kalo ke Jepang dan nemu tong sampah buru-buru buang sampah kalian karena susah cari tong sampah di Jepang! *PLAKKK. 

     Sistem penguraian sampah di negara ini sangat luar biasa, sekalinya kita nemu tong sampah langsung berentet kaya kereta! Tong sampah untuk sampah plastik,botol, kertas, sampah basah, bahkan sampai pecahan kaca pun semua dibedakan jenisnya! WOW
Saya berangan-angan jika suatu hari Indonesia bisa se-tertib di jepang masalah sampah pasti semua jalanan di ibukota bakalan asri banget, semoga ya suatu hari kita bisa mencontoh buang sampahnya orang Jepang dan merubah mindset buang sampah sembarangan itu gak keren!. 

Cleanest city i ever seen!


7. BUDAYA TERTIB 

     Yang bikin saya salut lagi bukan Cuma karena orangnya yang super ramah, jujur, dan bersih. Mereka juga tertib dalam segala jenis aspek kehidupan. Mengantre ketika hendak naik kereta, masuk restaurant, eskalator, masuk taman hiburan, semuanya tertib banget! Mereka juga selalu ON TIME! Bayangin kereta telat 1 menit saja hampir tiap detik selalu diumumin dan ketika kereta datang kita masuk, ada petugas 1 sampai 2 orang yang meminta maaf dihadapan semua penumpang SATU PER SATU! Budaya mengantre orang Jepang tidak perlu diragukan lagi guys.
Tapi ini tidak berlaku ketika kalian lagi ada di stasiun, WHY? Ya! Orang jepang itu selalu terburu-buru apalagi kalo lagi jalan di stasiun dan super bar-bar! Bayangin aja ketika saya ingin melihat petunjuk platform & line kereta yang hendak saya naiki dan mencocokan di layar handphone saya selalu DITABRAK! Gak cuman sekali! Tapi bertubi-tubi, saya sampai heran apakah saya nggak kelihatan ya dimata mereka ada seonggok manusia lagi berdiri kebingungan hahahaha. 

     Akhirnya saya harus melipir kepinggir tembok untuk mengecek handphone saya, saya perhatikan memang benar! Orang Jepang maunya itu Jalan lurus ke depan! Jadi kalian kalo mengganggu pandangan jalan ke depannya orang Jepang ya siap-siap aja di body terus kaya saya! Ini Cuma saya temukan di Tokyo saja, selama saya di Osaka & Kyoto semua orangnya tenang jalanannya. Saya aja sampai kaget ada apakah dengan orang-orang Tokyo? Segitu sibuknya mereka sampai mereka harus berjalan terburu-buru sampai nggak segan buat nabrak orang didepannya. 


8. 3 MAGIC WORDS EVERY WORDS 

     Orang Jepang itu SUPER SOPAN, mereka selalu mengucapkan 3 kata ajaib disetiap kata di awal kata maupun diakhir kata, 3 kata ajaib itu adalah :
Sumimasen = Permisi, Gomen = Maaf, Arigatou = Terima Kasih 

     Dengan budaya “Ojigi” atau membungkuk dilakukan untuk memberikan rasa hormat dan kesopanan pada lawan bicara. Mereka selalu mengucapkan kata terima kasih memang sebuah hal kecil yang sepele yaitu kata “Terima Kasih” kata sederhana tetapi sangat bermakna untuk lawan yang diajak bicara, saya berkali-kali mendapatkan perlakuan sopan dari orang jepang ketika sedang membeli sesuatu atau sedang berada di tempat wisata, contoh ketika saya berada di Tokyo Tower, ketika saya masuk saya disambut dengan sangat formal, dari awal menukarkan tiket sampai naik lift menuju puncak Tokyo Tower, mereka selalu tersenyum dan mengatakan terima kasih, mereka juga melakukan ojigi terhadap saya, sampe saya terharu. Maksudnya, siapa saya? Sampe harus mendapatkan perlakuan layaknya seorang raja, saya merasa sangat diterima di negara Jepang, dan dijamu dengan sangat baik ketika berpergian, dan ini juga yang membuat saya kangen banget sama Jepang! Keramahan dan Kesopanan mereka patut diacungi jempol! 

     Banyak pelajaran yang bisa saya ambil ketika saya kembali ke Indonesia, saya harus banyak mencontoh sikap baik orang jepang dan mengambil nilai-nilai positif kehidupan mereka untuk saya bagikan lagi ketika saya kembali ke negara asal saya. Terima kasih Jepang telah mengajarkan dan mengingatkan saya tentang pentingnya arti kesopanan & kejujuran. Traveling itu memang benar-benar membuka mata hati saya, buat siapapun kalian yang membaca blog saya ini, lakukanlah perjalanan kalian mulai dari sekarang sebelum kalian akan menyesal karena kalian belum melihat “dunia” yang sesungguhnya diluar sana yang menunggu kita. Nggak Cuma seneng-senengnya aja, banyak pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari traveling. Ingat! traveling itu nggak mahal! Gengsinya yang mahal! 


9. SEPI DIPAGI HARI, RAMAI DIMALAM HARI 

     Saya tipe orang yang selalu bangun pagi, perbedaan waktu, dan iklim di jepang membuat saya shock, ini terjadi ketika saya baru mendarat di Kansai International Airport dan hendak menuju Penginapan saya kemudian janjian dengan teman sekelas saya yang kebetulan lagi di Jepang juga. Saya baru sadar melihat jam ketika saya mau ketemuan sama temen saya, ketika melihat jam waktu sudah menunjukan pukul 19.20! TAPI LANGIT MASIH KAYA JAM 5 SORE! Saya shock bukan main karena saat saya di bandara saya berfikir “ahh masih sore ini” yang ternyata sudah malam hahahaha. 

     Lagi, ketika saya pagi-pagi jam 06.30 keluar penginapan hendak berkeliling Osaka, saya kaget banget diluar gak ada manusia seorangpun! Orang jalan saja pun hanya beberapa, padahal saya pikir ini jam-jam sibuk orang beraktifitas untuk berangkat kerja, sekolah atau olahraga pagi, nyatanya tidak! Beda banget kaya Indonesia, jam 7 pagi aja macetnya udah minta ampun!. Saya berkeliling Dotonbori pemandangan yang saya dapatkan pagi itu adalah beberapa orang jepang yang hendak berangkat kerja, anak berseragam sekolah mengayuh sepeda dan tukang sampah yang membersihkan jalanan Dotonbori sisa semalam, sangat jauh dari ekspetasi saya dan membuat saya bertanya-tanya “kemanakah orang jepang saat pagi hari?” sampai saat saya berkeliling saya diliatin orang-orang jepang yang saat itu juga sedang jalan, mungkin mereka berfikir “ini turis ngapain ya pagi-pagi banget udah keluar, mau berangkat kerja?” hahahahaha. Saya baru menemukan kehidupan kembali saat jam sudah menunjukan pukul 09.00 sudah banyak orang yang lalu lalang, dan kuromon ichiba market yang saya kunjungi juga sudah mulai ramai, nah ini baru!. Pemandangan pagi dan malam hari di Jepang itu perbedaannya sangat kontras! Kalau malam hari, Semua Jalanan di Jepang itu selalu ramai! Apalagi kalau kalian di Tokyo hahaha kalian bisa paham kalau mereka punya sebutan kota yang tidak pernah tidur. 

Crowded & Busy cross walk in Shibuya


10. HAL YANG DIANGGAP ANEH, TAPI BIASA DI JEPANG 

     Jujur aja, saya bisa bilang Jepang ini negara random, gimana enggak banyak hal yang aneh-aneh yang cuma bisa saya temukan di negeri sakura ini! TOILET! Jujur selama saya berada di jepang saya hanya 1 kali BAB saja, itupun dirumah sahabat jepang saya, kenapa? Karena toilet di jepang itu super canggih sekaligus aneh! Banyak tombol-tombol yang bertuliskan huruf jepang yang kita (turis) gak ngerti sama sekali cara pakainya bagaimana. Sampe saya harus kursus dulu selama 5 menit sama sahabat jepang saya Soichiro untuk menjelaskan cara memakai toilet Jepang! *PLAKKK Sayapun amazed banget dengan kecanggihan teknologi di Jepang bahkan sampai ke toiletnya! Hadoh saya kan gak pernah make toilet beginian! Jiwa norak saya kembali bergejolak ketika selesai BAB ternyata tutup toiletnya menutup sendiri, WTF! 

     Lalu ketika saya berada di sebuah toko saya menemukan alat-alat SEX dijual secara terang-terangan, BAHKAN Majalah porno-pun dijual di tiap convience store di Jepang! (Kalo di Indonesia kaya Alf*mrt & Ind*mrt) Juga iklan pijit plus-plus dipinggir jalan. Melihat pemandangan seperti ini itu sudah biasa di Jepang. Ada satu hal unik yang saya temukan di jepang! Penginapan saya memiliki common room yang boleh dipake semua turis, disana terdapat sofa yang empuk, bantal, selimut, TV LED, meja makan dan alat-alat dapur, semua boleh kita pakai asalkan merapihkannya kembali, saya bahkan gak sempet pakai common roomnya untuk lenyeh-lenyeh karena itinerary saya sangat padat di jepang. Ketika saya kembali ke penginapan dan saya melewati common room ternyata turis yang menginap (selain saya) PADA NONTON B*KEP yang disalurkan di Stasiun TV di Jepang! WOW! Saya kaget bukan main, film dewasa setiap hari di siarkan di stasiun tv diatas jam 10 malam! *TepokJidat 

     Hal lain lagi ketika saya hendak beli oleh-oleh, banyak benda inovasi yang dijual di jepang yang sebetulnya gak penting-penting banget sih hahaha, sebagai contoh saya menemukan besi panjang untuk mengupil! Kan kalo ngupil pake jari susah, jarinya besar dan jorok kena tangan, pakai alat tersebut bisa menyelesaikan masalah ngupil kalian hahahaha tapi itulah keunikan jepang, orang-orangnya tidak pernah berhenti untuk belajar & berinovasi menciptakan barang-barang yang mungkin membantu kehidupan manusia sehari-hari.

    Mungkin sampai sini dulu cerita tentang “The Untold story Japan” hal-hal yang tidak pernah diceritakan seseorang tentang negara Jepang. Masih banyak cerita saya yang harus kalian baca, semoga kalian senang dengan artikel saya kali ini, untuk cerita selanjutnya akan saya posting minggu depan! Jangan ketinggalan ya! Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog saya ini semoga bermanfaat untuk kalian. Salam

Komentar

  1. Waw sangat menakjubkan,sekaligus mengedukasi!

    BalasHapus
  2. Tiba2 dah abis aja baca nya :v lanjutkan nak :v keren pokok nya

    BalasHapus
  3. Bagus kak, lanjutkan terus ya ditunggu cerita selanjutnya

    BalasHapus
  4. Saya menunggu cerita dari negara lain

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang terbaik di Kuta Mandalika & Bukit Merese!

Desa Sade Suku Sasak Lombok tradisi suka nyulik perempuan!