Desa Sade Suku Sasak Lombok tradisi suka nyulik perempuan!
Hari kedua di Lombok, pagi-pagi
banget saya udah bangun dan tumben banget hahaha, dan seperti biasa saya bangun
semua bangun. Pagi-pagi kita udah masak mie instant beserta nasi untuk sarapan
dan masaknya di mini kitchennya Sweet Peach House *Bisa dibaca post-an sebelumnya, setelah semua kenyang dan
cuci piring kita langsung mandi satu persatu, saya sibuk duduk di balkon luar
sambil minum en*rgen yang lain pada sibuk mandi & packing-packing, saya mah
mandi terakhir aja. Saya menyuruh yang lain untuk cepet-cepet karena tuk mas
iwenk udah sampe depan penginapan untuk ngejemput kita buat keliling Lombok!
Jam sudah menunjukan jam 08.00WIT
Dan bener aja ternyata mas iwenk udah ada didepan penginapan, ya biasalah anak
jakarta pada demen ngaret apalagi yang cewek-cewek dandannya lama bener! Setelah
semua dirasa siap kita langsung turun kamar dan ngunci kamar, kita semua masuk
mobil dan siap buat panas-panasan! Sepanjang perjalanan saya dan yang lain
ngobrol sama mas iwenk tentang Lombok, lalu tiba-tiba mas iwenk menawarkan
‘’Mas Bragi mau kemana dulu nih?’’ karena saya punya itinerarry sendiri
akhirnya saya memutuskan tempat pertama yang dikunjungi adalah Desa Sade, Suku
Sasak suku asli Lombok! Karena saya penasaran katanya disana masih kental
sekali budaya dan adat istiadatnya, terus katanya kain tenun khas Lombok di
desa Sade bagus-bagus, tapi.... beda halnya sama mas iwenk bilang kalo mau cari
kain Lombok murah dan bagus ke desa Sukarare aja katanya bisa nyewa baju adat
Lombok juga buat foto-foto tapi karena saya nggak berminat ke desa sukarare dan
tetep kekeh mau ke desa sade akhirnya mas iwenk nurut aja dan kita dibawa ke
desa sade yuhuuu!
Perjalanan ke desa Sade lumayan
lama hampir 1 setengah jam but not worry to be boring karena di Lombok nggak
ada heavy traffic a.k.a macet kaya di Jakarta! Dan juga pemandangan sepanjang
perjalanan ke desa sade bagus-bagus! Banyak sawah,gunung,dan bukit, hamparan
hijau bak negri dongeng bikin saya rileks dan jatuh cinta banget sama Lombok!
Setelah perjalanan lumayan panjang akhirnya kita sampai di desa adat sade suku
sasak Lombok! So far menurut saya akses ke desa sade ini nggak susah kok
walaupun tempatnya agak sedikit terpencil dan jauh dari kota tapi sepanjang
jalanan ke sini jalanan itu super mulus! Hebat deh pemerintah daerah Lombok
bikin jalanan untuk akses ke tempat wisata jadi lebih mudah, Good Job!
Begini nih tampilan plang pinggir
jalan bertuliskan ‘’Welcome to sasak village SADE Rembitan-Lombok’’ biar kamu
tau kalo desa sade udah didepan mata ya kaya semacam welcome statue gitu deh!, dan untuk parkiran wisata desa sade ini cukup
bagus buat saya karena bisa nampung bus pariwisata yang segede gaban, juga
parkirannya bebas sampah!
Setelah turun dari mobil saya
langsung dihampiri oleh local guide yang siap menjelaskan tur keliling desa
sade, beliau juga orang asli suku sasak loh! Saya dan yang lain diajak
berkeliling untuk melihat-lihat rumah suku sasak yang masih 100% original dan
terjaga keasliannya, lantainya masih beralaskan tanah dan dinding-dinding nya,
atapnya masih menggunakan janur dari daun pohon kelapa yang dikeringkan, dan
diganti setiap 1 tahun sekali, dan for your information ada kebiasaan unik suku
sasak & orang lombok lho! Mereka biasanya mengepel lantai rumah mereka
dengan kotoran kerbau! YASH! THATS A BUFFALLO PEE! EW! Just look a little
digusting but mereka percaya dengan menggunakan kotoran kerbau lantai rumah
mereka menjadi mengkilap dan tidak berbau, saya dan yang lain langsung shock
akan kebenaran mengepel pake kotoran kerbau saya kira bapaknya bercanda hahaha,
dan juga setiap perempuan yang ingin menikah WAJIB BISA MENENUN, ya! Sepanjang
tur saya melihat wanita-wanita di desa sade sedang menenun didepan teras rumah
mereka, lalu hasil ainnya akan dijual ke turis-turis yang datang, selain itu
mereka juga membuat aneka macam aksesoris kalung dan gelang dari pintalan
benang yang mereka buat sendiri guys, dengan cara ini juga desa mereka
meningkankan ekonomi di desa mereka, dan saya sempet beli beberapa gelang dan
harganya murah 15.000 dapat 3 macam gelang! Kalo untuk kain saya nggak berani
nanya walaupun selama disitu saya berulang kali ditawari oleh ibu-ibu tapi saya
tolak dengan halus, maaf bu bukannya saya gak mau beli tapi saya travelling low
budget yang gak bawa uang banyak *hiks
macam-macam kain tenun khas Lombok!
Setelah si perempuan sudah mahir
menenun barulah para laki-laki siap menculik sang calon perempuan, HAH?!
MENCULIK?! YA!!! Begitu denger lagi dari penjelasan si bapak tour guide juga
saya shock, orang Lombok punya tradisi unik jika ingin menikah, si perempuan
harus diculik oleh sang laki-laki untuk dibawa kerumahnya dan diinapkan dirumah
keluarga sang laki-laki selama 3 sampai 4 hari kemudian keluarga si sang
laki-laki akan bertandang ke rumah si perempuan dan mengembalikan si perempuan
untuk meminta restu kepada keluarga sang perempuan, jika itu sudah dilakukan
barulah dilakukan ritual pernikahan. Aduh saya nggak habis pikir gimana si
keluarga perempuan bisa tau itu diculik karena mau menikah atau diculik
beneran? Pantesan mas iwenk bilang Lombok terkenal dengan tradisi maling
hahaha, So what? Saya dapet pengetahuan baru, dan semakin excited sama
indonesia karena beragam budayanya yang unik yang selama ini saya nggak tau!.
Kurang lebih seperti ini rumah-rumah suku sasak di desa Sade
Uniknya desa sade ini adalah kontur tanah dan
bangunannya yang berundak-undak, ada yang diatas dan ada yang dibawah,
sekeliling desanya adalah pepohonan yang besar dan rimbun. Setelah sampai di
satu titik point di desa sade ini adalah tempat untuk menaruh hasil tani
masyarakat suku sasak, mereka menaruh padi & hasil tani di dalam lumbung
besar yang terbuat dari kayu,rotan dan anyaman bambu juga atapnya menggunakan
daun janur kering pohon kelapa.
Beginilah kira-kira bentuknya!
Lumbungnya berada persis dibelakang saya yang berbentuk kerucut keatas.
Dan ada lagi main interest di desa
sade ini saya melihat nenek-nenek yang sudah tua sedang menenun, tour guide
saya bilang kalo umur nenek ini adalah 113 tahun! Dan masih kuat buat megang
megang alat tenun & memintal benang! THAT’S A SUPER GRANDMA RIGHT?! Dan
desa sade benar-benar memberikan pengalaman baru buat saya anak Jekardah yang
tiap hari mainnya nge-mall, dan nongki-nongki di cafe. Setelah tur selesai tour
guide saya mengucapkan terima kasih karena sudah datang ke desa sade lombok,
lalu saya memberikan uang tip untuk si bapak tour guide dan nggak lupa kita
foto dulu pak buat bukti nge blog! Hahahaha! Ini adalah foto saya bersama bapak
tour guide yang saya lupa namanya siapa *maapkeun ya pak! Hahaha
Sama Local Guide Desa Sade |
Setelah tour selesai
saya,irvan,candra,dan uca duduk duduk santai di balai sambil memandangi desa
sade, setelah dirasa cukup istirahat kita langsung balik ke mobil dan mas iwenk
sudah menunggu, di perjalanan mas iwenk nanya ‘’Gimana seru gak desa sade?’’
saya excited banget ngobrol sama mas iwenk, ‘’sekarang mau kemana lagi mas?’’
mas iwenk menawari saya, ‘’ke pantai kuta mandalika aja mas’’ lalu mas iwenk
mengiyakan dan langsung tancap gas, dan destinasi kedua adalah pantai kuta
mandalika!!!
Komentar
Posting Komentar