I love Namba, Osaka!

     
Tsutenkaku Shinsekai, Osaka
     Mendengar kata OSAKA pasti yang langsung terlintas dibenak orang-orang adalah Wall Glico man di Dotonbori! Saya merasa bersyukur karena Osaka adalah kota pertama yang saya datangi sebelum saya ke Kyoto & Tokyo! Semua Kota yang saya kunjungi di Jepang memiliki banyak kenangan dan pengalaman yang berbeda. Tetapi entah mengapa Osaka ini menjadi satu-satunya kota yang bikin saya kangen banget sampe sekarang! Orangnya yang super ramah, Banyak makanan enak, pemandangan kotanya yang asri karena osaka ini kota pinggir laut bikin kota ini hawanya selalu adem ayem. 

     Namba, titel kota dari Osaka ini memiliki banyak hal menarik untuk saya tulis! Osaka adalah kota terbesar ketiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama! Saya suka banget Osaka karena disini saya mendapatkan sahabat baik. Namanya Soichiro Nishikawa, kita kenalan lewat aplikasi Couchsurfing kebetulan kita emang udah lama kenal waktu dibali tetapi setelah tau saya akan pergi ke Jepang khususnya ke Osaka, kita mulai sering chatting ngobrolin tentang negara masing-masing, Soichiro ini orangnya baik banget! Sopan pula! (Ciri khas orang jepang)
Saya juga nggak nyangka kalau dia aslinya emang anaknya “Receh” banget dan lucu (Ciri khas orang Osaka yang masyarakatnya lebih seneng bercanda di kehidupan sehari-harinya) mereka hidup dengan hal yang nyeleneh tapi justru itu yang membuat mereka berbeda dari orang jepang dari daerah lain! Orang osaka itu auranya beda banget, jujur! Jika dibandingkan dengan orang jepang di kota lain, orang osaka  memiliki wajah sumringah,senyum,salam,sopan dan santun semua lengkap dimiliki oleh orang Osaka! Bukan melebih-lebihkan, ini hal yang saya dapatkan di lapangan dan gak mengada-ada. Saya beruntung banget bisa kenal & punya sahabat orang jepang seperti Soichiro dari Osaka! Saya bisa lebih mengenal karakter orang jepang yang sesungguhnya. 
 
     Kota Osaka berbeda dari kebanyakan kota di Jepang, walaupun sudah bertitel sebuah “Kota” tetapi kalian masih bisa melihat gunung & bukit loh! Asumsikan saja Osaka itu seperti Kota Bandung di Indonesia. Tidak terlalu banyak gedung-gedung tinggi di osaka berbeda dengan di Tokyo. Informasi yang saya dapat ketika lagi city tour naik perahu dari port Temmabashi ke port di Dotonbori Tourguide nya menjelaskan ciri khas bangunan di Osaka memang berukuran Medium dan tidak terlalu tinggi, juga canal yang langsung mengarah ke laut. SO! Ini fakta yang sebenarnya! Gambar yang kalian lihat dibawah sini itu bukan sebuah sungai melaikan canal yang sengaja dibuat loh! Sejarahnya Pengusaha Osaka bernama Yasui Dōton (Nariyasu Dōton, 1533-1615) bersama adiknya, Yasui Dōboku (安井道卜) dan Andō Tōji (安藤藤次) dari Hirano membangun kanal dengan memakai uang sendiri. Pembangunannya dimulai Yasui Dōton pada tahun 1612 setelah mendapat perintah dari Toyotomi Hideyoshi, dan selesai pada tahun 1615. Matsudaira Tadaaki menamakannya Dōtonbori (Kanal Dōton) untuk mengenang Yasui Dōton yang memulai pembangunan kanal. 
 
     Keshogunan Edo menetapkan kawasan selatan Dōtonbori sebagai distrik hiburan dan pusat gedung pertunjukan. Penataan kawasan ini dimulai pada tahun 1621. Selama berabad-abad kemudian Dōtonbori dikenal sebagai pusat gedung teater kabuki dan bunraku. Rumah-rumah makan bermunculan untuk memenuhi kebutuhan artis, penonton, dan orang-orang yang mendatangi keramaian. Dōtonbori lalu berkembang menjadi pusat kota di kawasan Minami sekaligus pusat epikureanisme penduduk Osaka.

     Seperti banyak nama tempat di Osaka yang memakai nama Bashi, sama hal nya jika kalian di Indonesia pergi ke daerah di Jawabarat yang banyak tempatnya memakai nama Ci sebagai contoh Cibereum,Cilember,Citayam,Cianjur dan lain-lain. Nah Osakajuga sama seperti itu! distrik perbelanjaan Shinsaibashi mendapatkan namanya dari salah satu dari banyak "Machi-bashi" (jembatan kota) yang dibangun dan dikelola oleh pedagang lokal. Shinsaibashi adalah tengara jembatan yang sangat dicintai yang membentang di kanal Nagahori-gawa. Pada tahun 1622, pada saat penggalian Kanal Nagahori Gawa, jembatan kayu asli sepanjang 35 meter dan lebar 4 meter dibangun oleh Shinsai Okada, salah satu dari empat pedagang yang menggali Kanal Nagahori Gawa. Jembatan itu dinamai sesuai dengan pembangunnya. Adapun popularitas kota, distrik teater di selatan telah meningkat, sehingga merupakan pusat perbelanjaan populer untuk kota.
Kawasan sekitar Dōtonbori terendam air akibat tsunami yang menyertai gempa bumi Nankai 1854. Jumlah korban tewas tidak diketahui secara pasti. 
 
     Jembatan Ebisubashi dan Neon Glico (Landmark kota Osaka yang terkenal dikalangan turis) yang berada di atasnya termasuk salah satu simbol kota Osaka. Jembatan ini pertama kali dibangun hampir bersamaan dengan digalinya kanal.
Osaka juga merupakan surga bagi para pencinta kuliner. Takoyaki dan Okonomiyaki adalah masakan khas Osaka paling terkenal! Kita di Indonesia juga sering kan jajan takoyaki & okonomiyaki?
Lokasi Osaka juga bisa dibilang strategis! Karena berada di tengah, 3 jam menggunakan Shinkansen super express atau 1 jam menggunakan pesawat terbang dari Tokyo, Juga kalian bisa mengunjungi daerah Kansai yang lain seperti Kyoto,Kobe,dan Nara yang tidak terlalu jauh dari kota Osaka. Osaka merupakan kota ke-3 terbesar Jepang dan pusat perdagangan dan industri Jepang bagian barat. Berada di mulut Sungai Yodo yang bermuara di Teluk Osaka, Osaka memiliki jaringan kanal yang saling silang di bawah jalan-jalannya yang ramai, yang telah berperan penting dalam kemakmuran kota ini.

Dotonbori, Glico Sign
     Sebagai sebuah kota klasik, kota ini sangat bangga menjadi asal sandiwara boneka Bunraku. Daerah Teluk Osaka wajib dikunjungi, karena merupakan pusat obyek wisata perkotaan yang sedang tren, di antaranya Osaka Aquarium KAIYUKAN dan Universal Studios Japan™, yaitu sebuah taman bermain berbasis Hollywood, dan masih banyak lagi.
Obyek wisata yang mutlak adalah Benteng Osaka, yang pernah menjadi benteng terbesar di Jepang, dibangun pada tahun 1586 oleh Toyotomi Hideyoshi. Benteng bertingkat 5 yang ada sekarang, merupakan tiruan dari yang asli, dan berisi banyak obyek-obyek seni dan dokumen-dokumen bersejarah yang berkaitan dengan keluarga Toyotomi dan Osaka pada masa lalu.
Tidak jauh dari Dotonbori terdapat juga Tsutenkaku Shinsekai street yang famous dikalangan turis! Disini banyak ruko & stand makanan juga yang unik berdiri kokoh Menara Hitachi yang menambah kesan megah kota Osaka! Saya takjub banget disini meskipun susah banget untuk cari tong sampah tetapi nggak ada yang buang sampah sama sekali loh! (Ya gak tau kalo turis bandel beda cerita!).

            Rasanya saya sudah terhipnotis oleh kota ini! Saya janji jika kembali ke Jepang lagi, Osaka adalah kota pertama yang harus saya kunjungi! Variasi makanan & jajanannya, akses transportasi, keramahan penduduknya, tatanan kotanya, tempat wisatanya, semua excellent! Saya sangat senang bisa membuat kenangan indah ditempat ini meskipun baru pertama kali datang ke Jepang.
Mewujudkan mimpi memang tidak mudah, asalkan kita tidak menyerah, tidak ada yang bisa mengalahkan mimpimu hingga suatu hari mimpi itu menjadi nyata. Giliran kesempatanmu akan datang kepadamu! Ku doakan semoga semua mimpi-mimpi kita menjadi nyata ya! Semangat!
Osaka Castle
     Sampai disini dulu artikel tentang kota Osaka yang sangat saya cintai, first impression yang sangat terkenang hingga membuat saya susah move on dari Jepang sampai sekarang! Huhuhu.....
Nantikan cerita saya selanjutnya ya!, Jangan lupa di share ke semua media sosial kalian ya! Jangan lupa juga kirim masukan kalian atau pertanyaan di kolom komentar dibawah ini ya! Support kalian sangat berarti untuk saya, memperbaiki tulisan saya kedepannya. Sankyuu!!!! ❤️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Untold Story Of Japan

Yang terbaik di Kuta Mandalika & Bukit Merese!

Desa Sade Suku Sasak Lombok tradisi suka nyulik perempuan!