Ekspedisi Museum di Jakarta, 70th Indonesia Merdeka! Part.1
Hallo semuanya! Saya hadir lagi nih buat nulis, rasanya udah
lama banget nggak nyentuh Blog sampai di stories terakhir saya Puncak Country
Side Tour. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada readers yang juga udah nunggu
cerita-cerita selanjutnya. To be honest ini cerita udah saya tulis lamaaa banget waktu jaman saya masih sekolah dulu, sekitar 2 tahun yang lalu pada tanggal 17 Agustus 2015 dan belum sempat diposting tapi kali ini saya membawa cerita lebih seru & fresh! Dijamin nggak
ngebosenin deh! Check this out!
Ekspedisi
Museum? Apaan sih ekspedisi museum? Dalam rangka menyambut kemerdekaan
Indonesia yang ke 70th, saya akan menceritakan perjalanan ekspedisi museum saya
nih! Mulai dari panas-panasan ditengah ibukota Jakarta, sampe gempor jalan!
Semua saya lakukan demi meredakan akan keingintahuan saya akan sejarah bangsa
ini.
Jangan ngaku orang Indonesia kalo nggak tau sejarah bangsanya sendiri! Saya juga merasa ditampar setelah membaca buku dan nemu Quotes seperti ini : ‘’Tidak ada bangsa yang besar tanpa menghargai sejarahnya’’ –Asep Kambali. Saya sendiri juga sebagai anak muda, seperti anak-anak remaja lainnya yang seneng nongkrong di cafe yang hits, atau main di mall dan nonton bioskop yang males banget kalo tiba-tiba diajak ke museum. Saya sendiri juga punya sifat buruk mager (Males Gerak) dan hobby tidur dirumah. But i know that why i like that!. Untuk mengubah sifat buruk tersebut, saya mencoba untuk jalan-jalan ala backpaker, mengunjungi tiap sudut kota! Mulai dari Museum,tempat rekreasi,dan tempat-tempat umum lainnya yang menurut saya menarik untuk dikunjungi.
Ada orang yang sangat malas keluar rumah. Rumah dan segala ketenangan adalah surganya. Mereka nggak pernah pergi jauh dari tempat tinggal, jarang keluar kota, dan hanya berkutat dengan urusan di sekitarnya. Dan sisanya adalah yup! Para petualang/traveller! Orang yang nggak pernah diam dan mungkin selalu membawa tas ransel kemana-mana seperti saya, hehehe. Atas kesadaran saya dan semangat yang mengebu-gebu saya mulai melakukan perjalanan sendiri ataupun bareng teman.
Saya memutuskan untuk melakukan Ekspedisi Museum dalam rangka HUT RI yang ke 70th! Saya berkeliling kota Jakarta yang katanya memiliki banyak museum mulai dari jakarta pusat,utara,timur,barat,dan selatan. Saya memulai perjalanan selama 2 hari, hari pertama tanggal 16 Agustus 2015 & 17 Agustus 2015 bertepatan HUT RI. Memang sih, nggak semua museum saya kunjungi karena banyaknya museum di Jakarta & sulit mengatur Itinerrary 2 hari ckckck. Ya tau sendiri jalanan di Jakarta macetnya kaya apa, but over all ok! saya akan mencoba tantangan baru ini.
16 Agustus 2015, Hari Minggu. Hufft! Males banget deh, tempat wisata di hari minggu pasti rame banget di ekspetasi saya, tetapi saya mikir dua kali pas mau berangkat. Antara jadi/nggak jadi. Dengan modal nekat dan kesungguhan saya, akhirnya saya berangkat juga. Yang selalu saya bawa & pake ya so pasti baju kaos berwarna putih yang menyerap keringat,baju Flannel lengan panjang (biar nggak kebakar matahari), celana jeans gombrong hitam, dan terakhir sepatu bertali. Saya juga pasti selalu pake & bawa Sunblock (ya tau sendiri panasnya Jakarta pulang-pulang mau belang kulit saya) parfum, deadorant (biar wangi pastinya, soalnya saya setiap jalan-jalan pasti selalu berinteraksi dengan turis, ya ngobrol sebentar atau tanya-tanya aja, sekalian melatih bahasa inggris saya yang can’t speak english as well, hehehe) Saya berangkat pukul 11 dari Terminal Pulogadung Jakarta timur, naik busway dan untungnya saya kebagian tempat duduk, bayangin dong kalo saya nggak dapet tempat duduk, saya mau mengelilingi jakarta, pas pulang mau jadi apa paha saya?.
Jangan ngaku orang Indonesia kalo nggak tau sejarah bangsanya sendiri! Saya juga merasa ditampar setelah membaca buku dan nemu Quotes seperti ini : ‘’Tidak ada bangsa yang besar tanpa menghargai sejarahnya’’ –Asep Kambali. Saya sendiri juga sebagai anak muda, seperti anak-anak remaja lainnya yang seneng nongkrong di cafe yang hits, atau main di mall dan nonton bioskop yang males banget kalo tiba-tiba diajak ke museum. Saya sendiri juga punya sifat buruk mager (Males Gerak) dan hobby tidur dirumah. But i know that why i like that!. Untuk mengubah sifat buruk tersebut, saya mencoba untuk jalan-jalan ala backpaker, mengunjungi tiap sudut kota! Mulai dari Museum,tempat rekreasi,dan tempat-tempat umum lainnya yang menurut saya menarik untuk dikunjungi.
Ada orang yang sangat malas keluar rumah. Rumah dan segala ketenangan adalah surganya. Mereka nggak pernah pergi jauh dari tempat tinggal, jarang keluar kota, dan hanya berkutat dengan urusan di sekitarnya. Dan sisanya adalah yup! Para petualang/traveller! Orang yang nggak pernah diam dan mungkin selalu membawa tas ransel kemana-mana seperti saya, hehehe. Atas kesadaran saya dan semangat yang mengebu-gebu saya mulai melakukan perjalanan sendiri ataupun bareng teman.
Saya memutuskan untuk melakukan Ekspedisi Museum dalam rangka HUT RI yang ke 70th! Saya berkeliling kota Jakarta yang katanya memiliki banyak museum mulai dari jakarta pusat,utara,timur,barat,dan selatan. Saya memulai perjalanan selama 2 hari, hari pertama tanggal 16 Agustus 2015 & 17 Agustus 2015 bertepatan HUT RI. Memang sih, nggak semua museum saya kunjungi karena banyaknya museum di Jakarta & sulit mengatur Itinerrary 2 hari ckckck. Ya tau sendiri jalanan di Jakarta macetnya kaya apa, but over all ok! saya akan mencoba tantangan baru ini.
16 Agustus 2015, Hari Minggu. Hufft! Males banget deh, tempat wisata di hari minggu pasti rame banget di ekspetasi saya, tetapi saya mikir dua kali pas mau berangkat. Antara jadi/nggak jadi. Dengan modal nekat dan kesungguhan saya, akhirnya saya berangkat juga. Yang selalu saya bawa & pake ya so pasti baju kaos berwarna putih yang menyerap keringat,baju Flannel lengan panjang (biar nggak kebakar matahari), celana jeans gombrong hitam, dan terakhir sepatu bertali. Saya juga pasti selalu pake & bawa Sunblock (ya tau sendiri panasnya Jakarta pulang-pulang mau belang kulit saya) parfum, deadorant (biar wangi pastinya, soalnya saya setiap jalan-jalan pasti selalu berinteraksi dengan turis, ya ngobrol sebentar atau tanya-tanya aja, sekalian melatih bahasa inggris saya yang can’t speak english as well, hehehe) Saya berangkat pukul 11 dari Terminal Pulogadung Jakarta timur, naik busway dan untungnya saya kebagian tempat duduk, bayangin dong kalo saya nggak dapet tempat duduk, saya mau mengelilingi jakarta, pas pulang mau jadi apa paha saya?.
Saya turun di Halte Busway Gambir, nggak banyak cing-cong lagi saya langsung cus ke lapangan monas, dan yeah udah banyak bendera merah-putih berkibar di lapangan merdeka monas! Yaps! Disinilah dulu naskah Proklamasi dibacakan oleh IR SOEKARNO dan disaksikan oleh seluruh rakyat indonesia. Saya langsung turun ke bawah untuk beli tiket dan masuk monas. Pas udah sampe tempat loket saya SHOCK ABIS BROOH!!! Puenuhh banget! Ya saya sih mikirnya positif aja, toh bagus kan berarti orang indonesia udah sadar akan sejarah bangsanya sendiri. Setelah mengantri, saya dapatkan tiket! Untuk anak-anak/pelajar(children/Student) Rp.2.000, Mahasiswa (College) Rp.3000, dan Dewasa/Umum(Adult) Rp.5.000, untuk sampai ke atas monas(top) Rp.6.000. Dan kampretnya saya dikasih tiket Mahasiswa bukan Pelajar (Mbak! Saya masih SMA Taooo).
0.1 Tampak
depan halaman Monas
Tiba-tiba saya denger pengumuman dari meja Informasi kalau Atas Monas sudah ditutup & tidak ada tiket lagi (Yaahhh.... panas panas kesini, saya agak kecewa sih. Padahal baru mau masuk ke atasnya Monas, but.... ahh sudahlah) ya saya terpaksa harus puas dengan masuk ruang diorama & cawan. Ketika saya sampe ruang Diorama yang Aulanya gede buangettt...... saya menemukan pemandangan yang teramat-sangat menyesakkan dada, orang-orang malah tiduran disitu, ya ada yang piknik gelar karpet makan-makan. PADAHAL INI KAN RUANG DIORAMAA!!! & MUSEUM!!! Di Ruang Diorama ini banyak Diorama yang menceritakan tentang kemerdekaan indonesia, mulai dari penjajah masuk Indonesia sampai merdeka! LOH KOK INI? Tempat bagus-bagus buat nambah ilmu, padahal ini kan sejarah? Banyak anak-anak juga. kenapa si para orangtua malahan tiduran, gelar karpet makan-makan buang sampah sembarangan di ruangan itu!, ternyata anggapan Ekspetasi saya di Loket tadi SALAH BESAR! Orang-orang kesini cuman numpang NGADEM&TIDUR!.
Ternyata sikap &
kepedulian orang Indonesia masih minim banget ya, saya juga sebagai orang
indonesia dan generasi muda sangat prihatin sama orang-orang jaman sekarang.
Sudah bagus tempat itu dikasih fasilitas yang baik seperti pendingin ruangan,
aula yang besar, ubin & dinding murmer, Toilet/Restroom, juga Musholla untuk
sholat. Papan informasi di ruang diorama ini juga sudah billingual 2 bahasa
inggris & indonesia, i think it’s just enough for me. Lalu saya naik tangga
ke cawan, dan disitu juga sangat menarik! Pintu depan kita disambut mini
diorama kawasan monas, penghargaan, dan foto-foto Ir Soekarno dan Moh.Hatta.
saat kita masuk lagi Ada 4 sisi dinding, tiap dinding punya keunikannya
masing-masing. Di dinding pertama kita bisa melihat ukiran besar pulau-pulau di
Indonesia dari sabang sampai merauke berwarna emas, di dinding kedua ada
tulisan Teks Proklamasi, dinding ketiga ada burung garuda pancasila simbol
negara kita, dinding ke empat ada pintu yang terukir cantik.
0.1 Ruang
Diorama
0.2 Aula
Besar Ruang Diorama
0.3 Museum
Sejarah Nasional MONAS
Pas keluar dari ruangan Cawan, saya ke pelataran Cawan, ya
disitu banyak orang duduk-duduk, dan seperti yang saya duga yang ngantri ke
atas monas mengular sampe belakang! Sayapun duduk istirahat di samping tembok
pelataran cawan dan disini diputerin lagu-lagu lama seperti lagu selendang
sutra, saya selalu membawa air mineral dari rumah dan dari botol air saya
sendiri, selain hemat, bawa botol air sendiri mengurangi sampah plastik dan
pastinya NGGAK NYAMPAH SEMBARANGAN!. Sambil sesekali saya minum melihat
pemandangan sekeliling lapangan merdeka dihiasi warna merah dan putih. Lalu
saya melanjutkan perjalanan lagi, berhubung sudah waktu sholat Dzuhur sayapun
memutuskan untuk sholat ke Masjid super besar & megah yang ada di Jakarta
yaitu masjid Istiqlal yang jaraknya tidak jauh dari monas. Setelah sampai, saya
langsung melepas alas kaki, dan menitipkannya ke penitipan barang dengan
membayar infaq masjid Rp.2.000. saya segera mengambil air wudhu dan bersiap
sholat. Ketika saya ingin mencari halaman utama untuk sholat, saya kebingungan.
Yaps, masjid Istiqlal guede banget! Setelah susah payah mencari dan sampe air
wudhu saya kering lagi baru ketemu halam utama sholat yang dekat mimbar.
Setelah menunaikan sholat tidak lupa saya berdoa, selesai sholat saya
keliling-keliling sebentar melihat-lihat, ternyata Gereja Katerdal yang
jaraknya juga tidak jauh dari Masjid Istiqlal terlihat! Ini mencerminkan sikap
saling Menghormati dan menghargai antar sesama umat beragama, ahh Indonesia
It’s Cool Man!.
Setelah puas berkeliling, Loh!
Saya malah kesasar! Aduh tadi saya lewat mana ya, masalahnya penitipan barang
yang saya titipin sepatu tuh dimana,
Honestly Ini baru pertama kali saya sholat di masjid Istiqlal jadi belum
paham betul daerah-daerahnya. Berkat petunjuk dari tuhan akhirnya saya ketemu
titik start saya. Hehehe.
0.4 Masjid
Istiqlal Jakarta
Setelah dari Masjid Istiqlal, saya
pun menuju Museum Gajah/lebih dikenal dengan Museum Nasional yang letaknya juga
tidak jauh dari Monas. Sebenarnya memotong jalan lewat dalam monas/Lapangan
Merdeka lebih efektif dibanding lewat jalan luar monas tetapi saya nekat lewat
jalan luar monas bukan memotong lewat lapangan Merdeka agar saya tau ada apa
saja di sekeliling monas, dengan begitu pengetahuan saya lebih bertambah dan
pastinya hafalin jalan kalo someday kesini lagi tau spot-spotnya, dan benar
aja! Coba kalo saya tadi lewat dalem, nggak akan saya ngeliat Gedung-Gedung
penting di Jakarta seperti Makamah
Agung, Makamah Konstitusi, Istana Merdeka, Patung Kuda, Gedung Sapta Pesona. Ya
walaupun lewat luar lebih capek dan lebih panas daripada lewat dalem, toh,
nggak rugi juga kan saya bisa liat spot-spot bagus yang ada di Jakarta.
Setelah saya sampai Museum
Nasional saya langsung membeli tiket Rp.5.000. tapi disini Admission Fee nya/Tiket
Masuk dibagi beberapa kategori. Pengunjung Perorangan/Personal Dewasa(Adult)
Rp.5.000, Anak/Children (TK s/d SMA) Rp.2.000. pengunjung rombongan/Group(Min.
20 Orang) Dewasa/Adult Rp.3.000, Anak/Children Rp.1.000, Asing/Foreign
Rp.10.000. Jam Operational Setiap hari senin tutup, selasa-jumat 8.30-16.00,
sabtu-minggu 8.30-17.00. Eittss..... tapi kita harus menitipkan tas ransel kita
di penitipan barang dulu baru boleh masuk, ya bawa aja
Kamera,Handphone,Dompet,atau barang-barang penting lainnya. Setelah masuk kita
disuguhkan peta indonesia model lama yang bingkainya di sisi
atas,bawah,kanan,dan kirinya dihiasi foto pahlawan nasional indonesia. Di
lantai 1 kita bisa lihat taman patung, rumah adat art & culture yang ada di
Indonesia, Jika kita masuk ke dalam lagi kita bisa melihat diorama manusia
purba, sampe tulang-tulang & alat-alat purbanya pun ada! Sekalian belajar
buat pelajaran IPS nih. Hihiww..
Di Lantai 2 kita bisa
menemukan prasasti patung batu Mulawarman dan lain-lain, juga ada pernak-pernik
jaman dulu, miniatur rumah adat, disini juga disetel lagu-lagu nasional seperti
Indonesia Pusaka & bangun pemudi-pemuda. Di lantai 3 kita bisa melihat koin
peninggalan jaman belanda, juga benda-benda kuno seperti sepeda,perahu,jam,kompas
& alat-alat untuk orang jaman dahulu untuk berlayar, masih pada inget kan
lagu yang sering kita nyanyikan waktu kecil, nenek moyangku seorang pelaut,
gemar mengarungi luas samudera, thats right! Lagu itu fakta banget! NAH! Di
lantai 4 yang menurut saya sangat menarik! Disini ada Gucci,Vas,Emas,Perak,dan
Perunggu! Pas sampe lantai 4 saya langsung foto Gucci itu, tiba-tiba saya
ditegur satpam ‘’Mas, nggak boleh foto disini, itu ada tulisannya di depan
kaca.’’ Spontan gue langsung kaget. ‘’Ohh, gitu ya? Maaf mas’’ yaah!!! Padahal
tempat keren kaya gini harus di Dokumentasiin,apa boleh buat. Ya mungkin untuk
faktor keamanan benda tersebut, bisa jadi kalo difoto orang, tersebar di
internet dan diduplikat?, makin kesini saya makin paham kalau benda bersejarah
itu sangat penting nilainya, bukan hanya benda mati yang membosankan di taruh
dibalik kaca tebal. Pas sampe tempat Emas,Perak&perunggu mata saya sampe
Silau pengen loncat keluar. Ini baru saya pertama kali lihat Pure Gold/Emas
asli. Mulai dari yang batangan sampe yang udah jadi perhiasan & lapisan
kris, semua tampak menawan, rasanya pengen ambil satu buat dikoleksi dirumah.
Hehehe.
0.5
Tampak luar Museum Nasional
0.6 Taman
Patung
0.7
Dilarang Foto Di Ruangan Ini
Setelah capek berkeliling saya
beristirahat sejenak, kerennya museum ini selain bersih,rapih dan lengkap.
Museum ini juga menyediakan fasilitas penunjang yg bikin saya betah lama-lama
disini! Disetiap sudut selalu ada tempat duduk & media informasi berbentuk
Gadged yang tinggal sentuh, keluar deh banyak informasi disitu. Karena waktu
sudah menjelang sore sayapun bergegas kembali pulang, mengambil tas dan satu
lagi point plus untuk museum ini, tepat di depan museum ini ada halte busway
Museum Nasional, jadinya nggak perlu capek-capek muter monas ke gambir dulu
buat naik busway, saya kembali pulang dan sampai di rumah pukul 16:00 WIB.
Perjalanan yang melelahkan sekaligus menyenangkan! Gimana ceritanya? Menarik
kan? Ayo Ke Museum sekarang Juga! Cinta Indonesia?! Cinta museumnya juga ya!
Ceritanya masih berlanjut loh! Terus ikutin blog saya ya! Jangan lupa tinggalin
jejak Review&comments, thanks for all your support! Salam Pejalan!
Komentar
Posting Komentar